Cara Menyolder Yang Baik (Soldering Fundamental)

Bagi  para penggemar elektronika membuat rangkaian sendiri memiliki kepuasan  tersendiri dari pada membeli rangkaian berupa kit yang siap pakai. Salah  satu tantangan bagi para penggemar elektronika dalam membuat rangkaian  sendiri adalah teknik menyolder. Diantara sekian banyak kegagalan dalam  membuat suatu rangkaian elektronika salah satunya bersumber dari teknik  menyolder yang tidak tepat atau jelek. Untuk itu kali ini Kotretan  Hendriono mencoba membeberkan pengalaman pribadi tentang teknik  menyolder yang terbaik.
Deskripsi
Menyolder  merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesabaran cukup tinggi selain  keterampilan tangan dalam menggerakan solder. Dan solder adalah  perangkat wajib yang harus dimiliki dalam tahap penyolderan, namun harus  diperhatikan bahwa salah satu penentu kualitas penyolderan adalah  kualitas soldernya itu sendiri. Papan rangkaian tercetak atau PCB  merupakan lapisan yang sangat peka terhadap panas, jika solder memiliki  tingkat panas yang berlebihan maka lapisan tembaga yang menempel pada  PCB akan mudah untuk terkelupas, selain itu beberapa komponen  elektronika memiliki tingkat panas tertentu sehingga ketika komponen  elektronika tersebut menerima panas yang melebihi kemampuannya maka  komponen akan rusak sebelum digunakan. Sebaliknya jika solder memiliki  tingkat panas yang rendah maka timah tidak mampu merekat kuat pada PCB.  Jika dilihat sepintas sepertinya komponen elektronika tersolder dengan  baik pada PCB namun sebenarnya timah tidak mampu merekat kuat pada PCB  hingga kualitas rangkaian elektronika juga jelek. Hindari menggunakan  solder pistol karena panas pada ujung soldernya tidak mampu di kontrol  dengan baik, kecuali anda sudah profesional dalam mengatur lamanya waktu  solder menempel pada PCB, memahami kualitas komponen dan mengetahui  kualitas timah yang digunakan.
Mengenal Solder dan Peralatan
Solder  biasanya digolongkan menurut dayanya (watt). Padahal penggolongan  seperti ini memiliki tingkat akurasi rendah karena penggolongan sesuai  dengan wattnya itu biasanya tidak menjelaskan effisiensi-nya, besarnya  daya yang disalurkan hingga keujung solder. Harus diperhatikan pula  kapasitas panas dari solder serta waktu naik ke suhu yang stabil. Suhu  maksimum solder yaitu suhu dalam keadaan seimbang, suhu yang dicapai  bila panas yang dibangkitkan solder telah seimbang dengan panas yang  hilang diserap oleh sekelilingnya. Solder yang baik akan menghasilkan  suhu maksimum yang sama untuk suatu model yang sama bila disambungkan ke  tegangan sumber yang sama.
Sumber daya dari solder berasal dari elemen pemanas yang resistip, maka suhu yang dihasilkan solder dapat diubah dengan pengaturan tegangan sumber pemanasnya. Untuk menghasilkan kualitas penyolderan yang baik lebih baik kita memilih jenis solder yang tingkat panas suhunya dapat diatur baik secara otomatis maupun secara manual yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan.
Suhu solder ditentukan selain oleh wattnya juga ditentukan oleh besar, bentuk ujung dan bahan besi yang digunakan. Pemilihan bentuk ujung solder juga mempengaruhi kualitas penyolderan maka sesuaikan bentuk ujung solder yang cocok dengan kebutuhan. Tabel dibawah ini menunjukan penggolongan umum solder sesuai dengan tugas dan wattnya. Perhatikan bahwa pemilihan solder untuk tugas tertentu harus dimulai dari solder dengan watt rendah, jika tidak memadai maka secara bertahap barulah memilih solder dengan daya yang lebih besar.
Sumber daya dari solder berasal dari elemen pemanas yang resistip, maka suhu yang dihasilkan solder dapat diubah dengan pengaturan tegangan sumber pemanasnya. Untuk menghasilkan kualitas penyolderan yang baik lebih baik kita memilih jenis solder yang tingkat panas suhunya dapat diatur baik secara otomatis maupun secara manual yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan.
Suhu solder ditentukan selain oleh wattnya juga ditentukan oleh besar, bentuk ujung dan bahan besi yang digunakan. Pemilihan bentuk ujung solder juga mempengaruhi kualitas penyolderan maka sesuaikan bentuk ujung solder yang cocok dengan kebutuhan. Tabel dibawah ini menunjukan penggolongan umum solder sesuai dengan tugas dan wattnya. Perhatikan bahwa pemilihan solder untuk tugas tertentu harus dimulai dari solder dengan watt rendah, jika tidak memadai maka secara bertahap barulah memilih solder dengan daya yang lebih besar.







Keselamatan Kerja
- Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
- Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
- Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
- Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
- Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan
Persiapan Penyolderan
Ujung  solder atau ada yang menyebutnya paku solder memiliki peranan penting  dalam tahap penyolderan, untuk itu sangat dianjurkan untuk memilih ujung  solder yang dilapisi (disepuh) besi atau baja selain lebih tahan lama  juga lebih mudah dalam pemeliharaannya dari pada ujung solder tembaga  telanjang tanpa disepuh. Ujung solder yang dilapis besi tidak boleh  diampelas atau dikikir karena hal tersebut dapat mengikis/merusak  lapisan besinya.

Ujung  tembaga tanpa pelapis alias telanjang harus benar-benar terpelihara  dengan baik, bersih dan berlapis timah. Bila terdapat lapisan-lapisan  kerak hitam maka harus segera dikikir atau diampelas sehingga ujungnya  menjadi bersih dan licin. Ujung solder yang kotor akan mempersulit  rambatan panas dan sulit dalam penyolderan. Periksa dudukan ujung solder  dari kemungkinan longgar, jika longgar segera kecangkan sehingga  effisiensi panas dan rambatan panasnya lebih terjamin.
Lapisi  ujung solder dengan timah saat proses pemanasan dimulai, hal ini untuk  menjaga agar ujung solder tetap bersih. Siapkan lap anti panas untuk  membersihkan ujung solder yang sewaktu-waktu bisa kotor oleh  lapisan-lapisan oksid yang akan muncul saat dilakukan penyolderan.  Jangan pernah menggunakan batu salmiak dalam membersihkan ujung solder  karena hal ini dapat merusak ujung solder dan meninggalkan sisa endapan  disekitar titik solderan.

Jika  ujung solder dari tembaga telanjang tanpa lapisan besi maka setiap  melakukan penyolderan akan mengikis tembaga berupa butiran halus yang  ikut menempel pada PCB dan lama kelamaan pada ujung solder akan  terbentuk kawah. Ampelas atau kikirlah lagi hingga ujung solder menjadi  licin dan lapisi kembali dengan timah.
Gunakanlah jenis timah solder berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder, sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Gunakanlah jenis timah solder berkualitas yang terdiri dari campuran timah dengan titik lebur rendah dan mengandung kolophonium sebagai cairan solder. Timah dipasarkan dalam bentuk kawat kecil dengan diamater beragam dan digulung. Jangan sekali-kali menggunakan jenis kawat timah yang tidak berkualitas karena akan merusak kualitas penyolderan, sehebat apapun kita menyolder, sebagus apapun solder yang digunakan dan sekuat apapun PCB jika timah yang digunakan jelek maka hasil solderan pun tetap jelek dan tentunya kualitas akhir rangkaian elektronik yang mengecewakan.
Proses Penyolderan
Jika  hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada  tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan  hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.
1. Bersihkan PCB dan Kaki KomponenBersihkan  bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen  elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan  cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase  berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya  sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.

2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat  kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang  sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung  kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga  penyolderan dapat dilakukan dengan baik.

3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah  posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir  sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Memanaskan PCB dan Kaki KomponenLetakan  bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga  penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.

5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan  timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu  mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik  solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.

6. Menarik Timah Solder
Setelah  jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik  solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap  pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik  solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.

7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama  pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari  penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan  timah pada titik solderan yang menjadi buram.

8. Penyolderan Dingin
Penyolderan  dingin juga dapat terjadi akibat ujung solder yang kurang panas,  terlalu cepat ditarik dari titik penyolderan dan kualitas timah yang  jelek. Timah terlihat menempel berupa tetesan pada PCB, solderan seperti  ini sangatlah rapuh.

9. Perbaikan Solderan Dingin
Penyolderan  dingin bisa saja terjadi maka untuk mengatasinya lakukan pemanasan  menggunakan ujung solder pada titik solderan yang akan diperbaiki  kemudian tambahkan timah hingga timah meresap pada titik solderan.  Ketika dingin pastikan permukaan titik solderan licin dan mengkilap.
10. Perhatikan! Untuk  menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan  lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru  membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi  tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.


Video Cara Menyolder Yang Baik (Soldering Fundamental)
Selamat bekerja semoga pekerjaannya menjadi lebih cepat dan lancar. Salam hangat dari Banjarsari - Ciamis - Jawa Barat.
Perhatian!  Gambar pada artikel ini diambil menggunakan bantuan Google Gambar dan  tidak memperhatikan copyright. Mohon ma'af jika ternyata gambar tersebut  adalah milik anda, maka silahkan kirim email ke hendriono@gmail.com.  Admin akan segera menghapusnya.

